Udang |
19 april 2020.
Malam itu, seperti malam malam biasanya, setelah sholat magrib aku tertidur. Kebiasaan yang sudah puluhan tahun aku lakukan.
Aku terbangun jam 23.30 wib. Lalu aku ambil wudhlu, sholat isya', tahajjud 2 rokaat, dan witir 1 rokaat. Lalu dzikir, olah nafas, dan berakhir -+ jam 2.30 dini hari. Lalu aku tertidur pulaaaas banget. Dan aku bermimpi.
Mimpiku, aku ke sungai yang curam, mau main air. Tapi aku lihat udang di dasar sungai. Airnya beniiiing. Lalu aku pulang, aku ambil besek, ditengah besek aku kasih umpan dan batu buat pemberatnya, ku tali empat ujung yang disatukan , supaya nanti mudah diangkat dan aku masukin ke dasar sungai.
Segera setelah udang banyak yang masuk ke besekku, aku lihat AIR SUNGAI MELUAP BERGULUNG GULUNG DARI ARAH KANAN KU, jauh 30 meter dari tempat aku naruh umpan.
Aku langsung naik ke atas sungai, kutinggalkan umpan udang di bawah sana. Bahaya, takut aku hanyut tergulung banjir besar.
Lalu aku terbangun jam 4.00 wib dini hari.
Subhanallah, mau terjadi apakah itu??? Aku bertanya tanya dalam hati. Lalu muncul jawaban di angan hatiku: saat aku cari rizky, mau dapat uang kecil, aku hampir saja terkena musibah besar yang hampir merenggut nyawaku. Tapi aku terselamatkan, atas izin ALLAH.
20 APRIL 2020.
Saat hampir bangun subuh, pangkal tenggorokanku penuh lendir. Sangat lengket, susah sekali buat menelan ludah. Habattusauda yang biasanya ada, hari ini lagi habis. Aku ambil ambroksol, lalu meminumnya.
21 APRIL 2020, hari ini, jam 15.00 wib, setelah bangun tidur, kembali aku rasa banyak lendir lengket di pangkal rongga mulutku. Lalu istriku beli habatussauda di apotik. Semoga ini bukan corona, itu pikirku.
Komentar
Posting Komentar