Cara ini aku temukan karena berfikir tentang habitat ikan cupang aslinya di alam.
Kata orang orang, kalau ikan cupang sudah bertor, pisahkan induk dari telornya. Hati, pikiran dan rasa saya menolak. Kalau dia hidup di rawa rawa, kan nggak mungkin ya kita pisahkan beribu ribu jodoh ikan cupang di sana.
Lalu aku coba membuat percobaan, pakai ember kecil, aku isi daun ketapang, air, dan tanaman air, dan aku masukkan sedikit kutu air di sana.
Dan yang terakhir, aku masukkan sepasang indukan ikan cupang yang siap kawin. BISMILLAH, Ya ALLAH, izinkan aku menjodohkan kedua ikan cupang ini.
Ember aku tempatkan di bawah tempat jemuran, supaya terkena matahari langsung dan kehujanan juga tanpa peneduh. Aku berusaha samakan keadaan seperti yang di alam.
Kemudian aku tengok keadaannya tiap hari.
Di hari pertama , pagi jam 9 , aku lihat ada busa di bawah daun tanaman air, berarti dia sudah saling cinta, bapaknya mempersiapkan rumah ke sana.
Dihari kedua, ada telor di busa.
Di hari keempat ke lima, muncul burayak, bayi bayi cupang.
Aku biarkan keadaan itu apa adanya, sambil aku kasih makan pelet bubuk, telor yang dihaluskan, bahkan pindang yang dihaluskan.
Sekitar 15 hari, aku perhatikan lagi dengan seksama, ternyata ada burayak lagi yang baru menetas. Jadi ini menetas untuk kedua kalinya.
ALHAMDULILLAH, semua dikabulkan ALLAH. Dugaanku, nggak meleset.
Pikiran , rasa, yang aku dapat ternyata benar. Iduk ikan itu nggak bakal makan anaknya. Saat iduk mau mengganggu telornya sendiri, jantan akan melindunginya.
Dan, hikmah dari kejadian ini:
" ALLAH SUDAH MEMBERI ILMU YANG SEMPURNA , YANG ADA DI ALAM. JANGAN DIRUBAH ILMU ITU, TAPI, SAMAKAN KEADAANNYA, JADIKAN MIRIP DI ALAM, WALAUPUN WADAHNYA LEBIH KECIL"( mangprop 2020).
Semoga ini bermanfaat bagi semua manusia, di seluruh alam ini.....πππ
Komentar
Posting Komentar